Sabtu, 28 November 2015

Pelatihan Buang Air Untuk Anak

Artikel ini terwujud dari sebagian laba yang diperoleh AdoraBabyShop.Com. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan para pelanggan setia AdoraBabyShop.Com, sehingga kami bisa memberikan kembali kepada para Bunda/Ayah diseluruh indonesia dalam bentuk ilmu tentang dunia kehamilan dan parenting yang bermanfaat.


 


Pelatihan buang air memang tidak berjalan dengan mulus bagi sebagian besar orang. Bahkan ada beberapa orang yang gagal atau berhenti di tengah jalan. Berikut ini adalah beberapa masalah yang biasa diutarakan para orang tua. Tidak hanya menjelaskan mengenai detail masalah, di artikel ini juga akan dijelaskan mengenai saran-saran untuk mengatasinya :


Pelatihan Buang Air Untuk Anak


–          Jika si kecil tidak mau menggunakan toilet.


 


Beralih dari popok ke penggunaan toilet sungguh bukanlah hal yang mudah bagi si kecil. Oleh karena itulah anak-anak terkadang menolak untuk menggunakan toilet karena merasa takut. Setidaknya ada beberapa hal dalam benak anak yang harus kita sadari untuk bisa mengerti mengapa hal ini begitu sulit bagi si kecil. Pelatihan buang air menjadi rumit


ketika si kecil merasa bahwa toilet tidak lebih dari hal baru yang besar, keras, dan dingin. Tidak hanya itu, toilet juga menimbulkan suara berisik dan membuat hal-hal yang ada di dalamnya menjadi hilang.


Untuk mengatasinya kita bisa menggunakan kursi toilet khusus anak. Kita bahkan bisa menuliskan nama si kecil dan membiarkannya menghiasnya dengan tempelan. Biarkan dia duduk-duduk di atasnya saat pelatihan buang air untuk menghilangkan rasa takutnya.


 


Tip lain agar bisa membuat si kecil merasa tenang saat pelatihan buang air adalah dengan menggunakan sarana melalui contoh. Kita bisa mengambil popok kotornya dan membuang kotorannya ke dalam toilet dan mengguyurnya dengan air. Biarkan si kecil melihat kotoran ini menghilang sambil menjelaskan bahwa memang hal inilah yang


seharusnya terjadi. Terkadang ada kalanya si kecil begitu menolak saat kita berhentikan untuk memakai popok. Jangan pernah memaksakan kehendak kita pada si kecil karena justru akan membuat proses pelatihan buang air ini menjadi


tidak efektif. Jika si kecil masih menunjukkan sikap ketidak tertarikan maka ada baiknya jika kita membiarkannya saja untuk sementara waktu sambil menunggu adanya tanda-tanda kesiapan si kecil secara fisik dan juga mental.


 


Jika balita kita menunjukkan  tanda kesiapan namun belum juga mengindikasikan adanya ketertarikan maka mungkin ada hal-hal yang masih mencegahnya untuk memfokuskan diri pada pelatihan buang air bayi saat ini. Hal-hal yang


mengganggu biasanya berupa adanya perubahan besar seperti memulai sekolah baru, ada anggota baru di rumah dan berbagai perubahan baru lainnya bisa mengganggu konsentrasi si kecil. Terkadang si kecil menolak untuk menggunakan toilet dikarenakan hal sama seperti saat dia menolak untuk mandi dan juga pergi tidur. Anak menemukan


bahwa berkata tidak adalah salah satu cara untuk menunjukkan kekuatannya. Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghadapinya adalah dengan mundur sementara dan membiarkannya merasa bahwa dia memiliki kuasa atas pelatihan buang air ini.


 


–          Jika si kecil menolak untuk diingatkan kembali.


 


Meskipun rasanya akan sangat sulit bagi kita untuk tidak ikut campur saat kita merasa bahwa anak mungkin saja akan buang air sembarangan namun kita tidak seharusnya terlalu banyak mengingatkan. Terlalu banyak pertanyaan seperti


“tidakkah kamu ingin pergi ke toilet?’ dan sejenisnya akan membuat anak merasa terlalu tertekan dan terkekang dalam pelatihan buang air. Untuk mengatasi hal ini kita bisa meletakkan toilet khusus bayi di ruangan manapun dan membiarkannya berlarian tanpa celana sehingga dia bisa menggunakannya kapanpun tanpa perlu melibatkan kita.


Kemungkinan anak akan buang air sembarangan mungkin akan terjadi namun setidaknya si kecil akan kembali dengan sendirinya begitu merasa ingin. Setidaknya metode ini lebih efektif dibanding dengan memaksakan kehendak kita saat pelatihan buang air berlangsung.


Pada kenyataannya  yang terpenting bukan sekedar apa yang dilakukan anak melainkan juga cara kita menyikapinya. Saat melatih buang air, kita harus tetap tenang saat mengompol atau kelepasan buang air. Memang tidaklah mudah


untuk bisa tetap tenang saat harus menghadapi kekacauan namun reaksi yang berlebihan juga hanya akan membuat anak ketakutan. Pada akhirnya ini justru akan menghambat atau bahkan mengagalkan proses pelatihan buang air.  Jika hal ini seperti anak yang buang air sembarangan terjadi maka kita perlu melakukan hal apapaun yang bisa membuat


kita tenang. Jangan pernah menghukum si kecil karena hanya akan menghasilkan penolakan dalam jangka panjang melainkan berikan penghargaan. Rayakanlah ketika dia bisa pergi ke toilet sendiri untuk pertama kalinya atau bisa


tidak mengompol seharian. Namun jangan juga melakukannya terus menerus karena akan membuat si kecil merasa kurang waspada dan tidak lagi semangat dalam pelatihan buang air.


 


–          Jika si kecil mengalami sembelit


 


Alasan lainnya mengapa si kecil menolak menggunakan toilet saat pelatihan buang air mungkin saja dikarenakan alasan sembelit.Anak yang menderita sembelit biasanya akan merasakan sakit saat buang air besar. Rasa sakit ini masih ditambah dengan rasa deg-degan saat harus menggunakan toilet untuk pertama kalinya. Pada akhirnya si kecil


akan menahan rasa ingin buang airnya yang justru akan memperparah rasa sembelitnya. Saat si kecil pada akhirnya bisa buang air maka justru akan melipat gandakan rasa sakitnya sehingga akan semakin ketakutan saat menggunakan


toilet. Untuk membantu anak, kita bisa memberikannya makanan berserat tinggi seperti brokoli, sereal dan roti gandum utuh. Kita hanya perlu menyediakan gandum utuh setiap hari untuk memastikan si kecil bisa mendapatkan seluruh serat yang dia butuhkan selama proses pelatihan buang air.


Hal lain yang perlu diingat selain memberikan makanan berserat tinggi adalah memberikan cairan yang cukup. Jangan lupa untuk memberikan air, jus buah dan juga latihan fisik yang yang rutin. Hindari memberikan terlalu banyak produk


olahan susu karena ini hanya akan menambah parah sembelit anak. Pelatihan buang air juga memerlukan pengetahuan kita yang cukup mengenai apa yang dilakukan anak di sekolah. Mungkin di sekolahnya si kecil diajarkan untuk ke kamar mandi bersama sementara si kecil merasa nyaman dengan adanya privasi atau perbedaan model dan tipe toilet yang


ada di rumah dengan toilet yang ada di sekolah. Jika si kecil ingin kembali memakai popok maka kita sebaiknya membiarkannya selama beberapa minggu dan memulai pelatihan kembali. Selain itu kita juga bisa menggunakan celana latihan dalam pelatihan buang air.


 


By Desi Purbi.


 



Pelatihan Buang Air Untuk Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar